KARIMUN, kabarkarimun.com – Belakang ini masyarakat Karimun dihebohkan dengan dugaan maraknya produk-produk non SNI beredar di Kabupaten Karimun.
Adapun sejumlah produk yang ditengarai masih marak beredar yang belum berlabel SNI antara lain ban lori, koper hingga balpres.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Karimun, Billy Eko mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut.
Peran nyata dari Dinas Perdagangan sebagai pengawas pun patut dipertanyakan. Karena hingga saat ini belum ada tindakan yang dilakukan Dinas Perdagangan Karimun untuk meminimalisir peredaran produk non SNI di Bumi Berazam.
“Dinas Perdagangan jangan tutup mata dengan isu marak beredar produk non SNI. Sesekali lakukan sidak lapangan,” tegas Billy Eko kepada kabarkarimun.com, Kamis (24/2/2023.
Pria yang akrab disapa Botai ini, mengaku dengan maraknya produk non SNI tentu sangat merugikan masyarakat. Bahkan tidak menutup kemungkinan bisa membahayakan bagi penggunanya.
“Kan tidak ada jaminan barang-barang non SNI tidak berbahaya bagi pengguna. Sementara, kita tidak melihat adanya aksi dari Dinas Perdagangan untuk melakukan sidak lapangan,” sergah Botai.
Selain itu, Botai menilai, masuknya barang tanpa label SNI ini berpotensi menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat. Serta dapat merugikan negara, mengingat harga jual barang non SNI lebih murah dibandingkan barang yang berlabel SNI.
“Guna menekan semakin tingginya peredaraan barang-barang non SNI ini, Karang Taruna meminta Dinas Perdagangan harus tegas. Kalau memang ditemukan langsung diberangus,” pinta Botai.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan UKM Koperasi dan ESDM Kabupaten Karimun, Basori belum bisa dimintai keterangan.
Berulang kali dihubungi nomor HPnya, selalu dalam kondisi tidak aktif. Pun pesan singkat melalui WA belum ada balasan. (ifa)