KARIMUN, kabarkarimun.com – Perayaan Cap Ngo Meh yang menjadi tradisi etnis Tionghoa pada hari ke 15 perayaan Imlek, sempat hilang tiga tahun akibat pandemi Covid 19.
Sebagai gantinya, perayaan Cap Ngo Meh hanya dilangsungkan dengan upacara keagamaan di klenteng maupun pekong.
Kini Klenteng Hock Tek Bio (tua pekkong) Kamkong, Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral, Kab.Karimun kembali menggelar perayaan Cap Ngo Meh dengan meriah seperti kebiasaan setiap tahunnya.
“Kami bersyukur tahun ini kembali bisa melaksanakan kegiatan Cap Ngo Meh dengan meriah. Namun sesuai instruksi, tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Ketua Yayasan Hock Tek Bio, Friendy, Jum’at (3/02/2023).
Friendy menyebut, Cap Ngo Meh merupakan tradisi sembahyang yang dilakukan pada pertengahan bulan yakni tanggal 15 di bulan pertama penanggalan etnis Tionghoa.
“Sebenarnya peringatannya hanya berupa upacara sembahyang, tapi karena bertepatan dengan hari jadi Klenteng Hock Tek Bio, makanya kami damakan dengan perayaan Cap Ngo Meh,” tuturnya.
Kegiatan Cap Ngo Meh tahun ini akan berlangsung selama 3 hari, dimulai dari tanggal 4 – 6 Februari 2023 di Klenteng Hock Tek Bio Kamkong.
“Kegiatan sembayang besarnya itu pada tanggal 6 Februari 2023. Tanggal 4 dan 5 Februari, akan kami langsungkan acara hiburan dengan memghadirkan band dari Malaysia, kemudian juga ada kegiatan lelang. Dimana ada lebih dari 50 barang berupa pajangan rumah, dan lainnya yang akan dilelang,” tambahnya.
Dikegiatan Cap Ngo Meh juga seperti biasa akan diramaikan dengan banyaknya pedagang yang membuka bazar di seputar lokasi perayaan.
“Kalau bazar makanan, dan sebagainya, itu tidak masuk dalam agenda kami. Itu inisiativ dari para pedagang untuk memanfaatkan momentum Cap Ngo Meh untuk berjualan, dan itu boleh-boleh saja,” terangnya.
Friendy berharap, kegiatan perayaan Cap Ngo Meh yang tiap tahun dilaksanakan oleh Klenteng Hock Tek Bio ini dapat menjadi perhatian pemerintah setempat, dan dijadikan agenda tahunan di Dinas Pariwisata.
“Kami berharap pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap kegiatan Cap Ngo Meh ini dengan menjadikannya sebagai agenda daerah tahunan terutama Dinas Pariwisata. Karena tradisi ini juga merupakan daya tarik bagi wisatawan luar untuk berkunjung ke Karimun,” harapnya.
Selain itu, menurut Friendy, Cap Ngo Meh ini juga sebagi ajang bagi para pemuda, dan pemudi etnis Tionghoa untuk mencari jodoh. Dimana para muda mudi akan berpenampilan semenarik mungkin menghadiri peringatan tersebut, dan berharap menemukan jodoh di lokasi perayaan Cap Ngo Meh. (nku)
