KARIMUN, kabarkarimun.com – Aliansi Boedak Balai Bersatu bekerjasama dengan LAM Kepri Kab.Karimun akan menggelar kegiatan Kenduri Kampong sempena menyambut bulan suci Ramadhan.
Sekretaris Panitia Pelaksana, Yunizar mengatakan, kegiatan junjung budaya Kenduri Kampong dengan tema “Telam Sehidang” digelar dalam rangka melestarikan tradisi dan budaya Melayu.
“Insha Allah Kenduri Kampong Talam Sehidang menyambut bulan Ramadhan ini rencananya akan digelar tanggal 18 Maret 2023, atau bertepatan dengan 25 Sya’ban 1444 Hijriyah. Ini merupakan tradisi budaya Melayu khususnya di Karimun yang sudah turun temurun,” ungkap Yunizar kepada kabarkarimun.com, Senin (30/01/2024).
Tak tanggung-tanggung, perhelatan Kenduri Kampong Talam Sehidang tersebut rencananya juga akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreativ Sandiaga Uno serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.
“Informasi terakhir, pak Sandiaga Uno, dan pak Nadim Makarim ikut hadir bersama tamu undangan Bupati Karimun, Letua DPRD Karimun, pejabat di lingkungan pemerintah daerah, LAM Kecamatan, OKP, Ormas, dan tokoh masyarakat. Tak lupa tamu lainnya baik yang dari Karimun, luar Karimun serta negeri jiran,” sambung pria yang akrab disapa Wak Yoen ini.
Sementara Anggota LAM Kepri Kab.Karimun Bidang Penelitian, Pengkajian, Penulisan Adat dan Budaya Melayu dan Pengembangan yang juga Ketua Perkasa Alam Abu Abdillah Fahmi menjelaskan, Kenduri Kampong Talam Sehidang ini sudah ada sejak zaman kerajaan Riau-Lingga.
“Mulanya kebiasaan ini dilaksanakan dalam istana saja hingga menjadi adat sampai sekarang secara turun temurun dilaksanakan oleh masyarakat Melayu,” jelasnya.
Fahmi melanjutkan, di istana zaman kerajaan Riau-Lingga hidangannya dibedakan menjadi 3 bagian. Yakni hidangan diraja, orang besar istana, dan orang besar negeri.
“Sesuai tradisi, talam pertama minum, talam kedua panganan atau kue mue, dan talam ketiga makanan berat lauk pauk, dan satu hidangan terdiri untuk 5 orang sesuai dengan rukun Islam,” jelasnya.
Saat ini, kenduri makan berhidang kerap kali dilaksanakan dalam berbagai perhelatan seperti majelis pernikahan, selamatan dan khitanan.
“Di samping itu, kenduri makan berhidang juga kerap kali dilaksanakan di perayaan hari besar agama Islam antara lain Maulud Nabi, Tahun Baru Islam, dan menyambut bulan suci Ramadhan,” tambahnya.
Terakhir, ia berharap Kenduri Kampong Talam Sehidang yang akan dilaksanakan kelak dapat mengangkat kembali adat majelis kenduri sehidang talam menyambut bulan Ramadhan yang dahulunya pernah wujud dengan melibatkan seluruh orang kampung atau negeri.
“Salah satu output majelis ini pertama kita mengetahui ragam kuliner khas Karimun yang mungkin selama ini tidak kita temui di majelis kenduri manapun,” tutupnya. (nku)