KUNDUR, kabarkarimun.com – Untuk mencegah abrasi, dan menjaga kelestarian lingkungan pesisir, PT Timah Tbk secara konsisten melakukan penanaman mangrove di Wilayah Kundur, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau.
Namun tidak hanya melakukan penanaman, anggota holding pertambangan Indonesia MIND ID juga melakukan perawatan mangrove yang sudah ditanam bersama masyarakat.
Pemeliharaan mengrove ini sebagai upaya untuk memastikan mangrove yang ditanam bisa tumbuh subur. Selain itu, mangrove yang tidak tidak tumbuh dengan baik akan dilakukan penyulaman sehingga nantinya pertumbuhan bisa merata.
Tahun 2023, PT Timah Tbk Unit Produksi Kundur melakukan penyulaman sebanyak 4000 batang bibit mangrove jenis api-api dan bakau yang dilaksanakan di tujuh titik di sekitar pantai Teluk Salak, Batu Kucing, Teluk Dalam, Pantai Timun, Pantai Mata Air, Pantai Padang Kundur dan Pantai Teluk.
Penanaman dan penyulaman mangrove yang dilakukan di wilayah operasional perusahaan ini turut disambut oleh warga. Yanto misalnya, Ketua RT 011 RW 005 Desa Kundur Kecamatan Kundur Barat mengaku senang dengan kegiatan penanamn mangrove seperti ini.
“Kami sangat senang dan menyambut baik kegiatan penanaman dan penyulaman yang dilakukan oleh PT Timah. Karena dapat mengurangi dampak abrasi yang diakibatkan oleh pasang surut air laut. Di sini dalam satu hari air laut terjadi dua kali mengalami pasang dan surut. Jadi pasti dampak yang ditimbulkan juga semakin cepat,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Kundur Barat Khidir mengapresiasi kegiatan lingkungan yang lakukan oleh PT Timah Tbk untuk masyarakat. Ia menyebutkan, PT Timah telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Untuk mendorong menggerakkan ekonomi masyarakat, PT Timah Tbk melibatkan masyarakat sekitar sehingga bisa menambah penghasilan bagi mereka. Hal ini diungkapkan Mus Mulyadi yang terlibat dalam program ini.
“Kami senang dengan program ini, karena bisa mendapatkan tambahan penghasilan selain dari melaut. dengan Kegiatan seperti ini kita semakin mencintai pantai kita yang semakin hijau, diharapkan dengan ekosistem yang membaik nantinya ikan-ikan dapat berkembang biak dengan baik sehingga berdampak pada pendapatan nelayan,” tandasnya. (rls/nku)