KARIMUN, kabarkarimun.com – Dua nelayan asal Karimun, diketahui terdampar di perairan Batu Pahat Johor, Malaysia sejak Kamis (22/9/2022) pukul 02.00 WIB.
Kedua nelayan asal Kecamatan Meral itu, terdampar karena cuaca buruk. Diperparah mesin pompong yang mereka naiki mati, sehingga terbawa angin kencang.
Setelah berkoordinasi dengan Konjen RI di Johor Malaysia, dan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), kedua nelayan segera dipulangkan melalui perbatasan pada Rabu (28/9/2022).
Kapolres Karimun AKBP Tony Pantano, SIk SH saat dikonfirmasi melalui Kasat Polairud Polres Karimun, AKP Binsar Samosir, SH MH membenarkan penjemputan nelayan Meral tersebut.
“Benar kami telah melakukan penjemputan nelayan yang terdampar di Perairan Batu Pahat Johor Malaysia setelah melakukan koordinasi dengan Konjen RI Johor Bahru, dan APMM,” ujar Binsar.
Binsar menyebutkan, penjemputan tersebut di lakukan sampai laut perbatasan Malaysia dan Indonesia. Kemudian, aparat Maritim Malaysia akan mengantar dua nelayan beserta kapal hingga perbatasan.
“Kita jemput nanti sampai perbatasan, jadi nanti kita bertemu dititik koordinat yang telah ditentukan,” bebernya.
Saat penjemputan Satpolairud Polres Karimun didampingi BKO Direktorat Polda Kepri, Pos Pol AL Takong Hiu, dan Dinas Provinsi Perikanan Cabang Kabupaten Karimun.
Sekira pukul 09.00 WIB, kapal Patroli Satpolairud KP XXXI-30-1002, dan BKO Direktorat Polda Kepri KP XXXI-1001 melakukan penjemputan dua orang nelayan Indonesia melalui titik koordinat yang disepakati 01°15.367′ N – 103°21.614′ E dengan Konjen RI Johor Bahru dan APMM.
Kronologis kejadian hanyutnya dua orang nelayan tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 22 September 2022 sekira pukul 02.00 WIB. Dikarenakan angin ribut, dan cuaca buruk.
Saksi (adik korban) Wito sempat bertemu dengan korban, dan memberitahukan agar segera ke tepi berteduh dahulu seraya berlindung dibalik pulau. Mengingat cuaca buruk, namun korban masih tetap berada di tengah.
Tidak lama kemudian tiba-tiba pompong korban sudah tidak terlihat lagi. Saksi sempat berlindung dibalik pulau, kemudian sampai pada hari Jumat tanggal 23 September 2022, saksi mencoba mencari korban, dan terus menghubungi korban Supianto dan Yanto.
Namun sampai sekarang tidak bisa dihubungi, akhirnya segera melaporkan kejadian tersebut kepada Satpolairud Polres Karimun. (nku)