BATAM, kabarkarimun.com – Selama dua hari terakhir, telah terjadi musibah kebakaran di daerah pesisir Kepulauan Riau yang menghanguskan satu unit kapal Puskesmas Keliling, dan dua unit rumah suku laut.
Kapal Puskesmas Keliling diketahui hangus terbakar di perairan Tarempa, Kabupaten Anambas, Minggu (3/7/2022) pagi.
Musibah itu menyebabkan satu orang mengalami luka bakar, dan menjalani perawatan intensif di RSUD Tarempa.
Sehari sebelumnya, musibah kebakaran pesisir juga menghanguskan dua unit rumah Suku Laut di Desa Kawal, Kabupaten Bintan.
Kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik, rumah yang berbahan kayu pun membuat api cepat membesar.
Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Sirajudin pun kembali mendorong Pemprov untuk segera menganggarkan pengadaan kapal pemadam kebakaran (Damkar). Kapal damkar laut sangat dibutuhkan untuk memadamkan api kebakaran di kawasan pesisir.
Sirajudin menuturkan, kebakaran di kawasan pesisir sulit dipadamkan karena wilayah pesisir tidak memiliki mobil pemadam kebakaran. Kondisi ini tentu berakibat fatal jika terjadi kebakaran termasuk potensi kebakaran kapal yang terjadi di tengah laut.
“Idealnya di wilayah kepulauan seperti Kepri, wajib punya armada kapal. Kita akan terus perjuangkan ini,” katanya, Senin (4/7/2022).
Anggota DPRD Kepri dua periode itu menjelaskan, berdasarkan aturan, Pemprov Kepri dapat mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kapal pemadam kebakaran.
Selain Provinsi, pengadaan kapal pemadam kebakaran ini juga bisa dialokasikan menggunakan anggaran pemda kabupaten/kota maupun APBN.
Kapal bisa ditugaskan di unit-unit Damkar tiap Kabupaten/Kota untuk digunakan tiap ada musibah kebakaran.
“Aturannya kan ada Permendagri 114 Tahun 2018, sekarang tinggal kemauan pemerintah saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kepri, Muhammad Hasbi setuju dengan usulan Sirajudin tersebut.
Hasbi menjelaskan, selain berfungsi sebagai kapal pemadam kebakaran, kapal juga bisa mengangkut barang logistik ke lokasi bencana yang tidak bisa diakses kapal komersil.
“Lebih efektif pemadaman dari laut, air pun tinggal sedot. Kapal-kapal kebencanaan itu idealnya yang bisa bergerak antar pulau,” jelasnya. (ifa)