KARIMUN, kabarkarimun.com– Savarazie Cafe menghadirkan festival akustik Savarazie Unplugged yang dimulai Rabu (2/2/2022). Bertempat di Savarazie Cafe Coastal Area, persisnya seberang pusat jajanan Hall A, sembilan peserta bersaing memperebutkan hadiah yang disediakan panitia.
Peserta festival musik Savarazie Unplugged di awal tahun 2022 ini, cukup terbatas. Mengingat pandemi Covid-19 masih melanda Kabupaten Karimun. Namun begitu, panitia tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ketua Panitia, Raja Andika Saputra mengaku bangga karena Savarazie Unplugged yang dihelat pertama kali mendapat sambutan hangat dari pencinta musik akustik.
Mengingat tujuan pelaksanaan Savarazie Unplugged adalah menjadikan wadah bagi musisi-musisi lokal untuk mengasah kemampuan di bidang musik. Selain itu juga sebagai ajang silaturahmi antar musisi asal Bumi Berazam.
“Alhamdulillah, sambutan peserta untuk Festival Savarazie Unplugged sungguh membanggakan. Ramai musisi-musisi Karimun hadir, dan bisa menjalin kembali silahturahmi setelah terpisah lama karena Covid,” ujar Raja Andika Saputra dalam sambutannya.
Disampaikan pria yang akrab disapa Dika, sembilan peserta Savarazie Unplugged dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok A diikuti sebanyak empat (4) peserta yang tampil di malam pertama, Rabu (2/2/2022). Kelompok B diisi dua peserta yang akan tampil malam ini, Kamis (3/2/2022). Dan kelompok C, diisi tiga peserta yang tampil pada Jumat (4/2/2022) malam.
Setiap peserta membawakan tiga buah lagu. Lagu pertama dianggap sebagai pemanasan. Sedangkan dua lagu berikutnya yang mendapat penilaian dari dewan juri.
“Dari penampilan sembilan akan diambil lima yang memperoleh nilai tertinggi dari dewan juri untuk tampil di malam grand final, Sabtu (12/2/2022) mendatang,” papar Dika seraya berharap, musisi-musisi lokal terus berkembang, dan melahirkan karya yang dapat membanggakan Kabupaten Karimun di blantika musik tanah air.
Pengelola Savarazie Cafe, Nurul Anwar sangat mendukung pelaksanaan festival musik unplugged. Baginya, musik tidak terpisahkan dari keberhasilan suatu cafe untuk menggaet pengunjung.
”Acara seperti ini harus sering dilakukan. Mengingat suatu cafe identik dengan musik. Mudah-mudahan kami pengusaha atau pengelola cafe bisa terus mengadakan festival, dan memberikan hiburan bagi pengunjung,” kata Nurul.
Meski berlangsung sederhana, namun Festival Savarazie Unplugged banyak menggaet sponsor. Di antaranya, Dinas Pariwisata Karimun, PT Telkom, Pegadaian, Yamaha, Intek, BUP, Dolphin Carwash.
Dukungan juga datang dari ormas Melayu Raya, anggota DPRD Karimun Nyimas Novi Ujiani, anggota DPRD Provinsi Kepri Rocky M Bawole, Ery Suwandi, dan Dirut Perumda Karimun Jaya Devanan Syam.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada seluruh sponsor yang ikut menyukseskan acara Festival Savarazie Unpluggled. Semoga musisi asal Kabupaten Karimun terus menghasilkan karya yang dapat mengharumkan nama Bumi Berazam,” imbuh Dika.
Sementara, Muhammad Firdaus selaku Ketua Melayu Raya Karimun menilai kegiatan yang dihelat Sacarazie Cafe sangat positif. Selain menjadi ajang silaturahmi, sekaligus mengasah bakat, dan kemampuan para peserta untuk menampilkan karya-karya terbaik.
“Untuk acara-acara posistif, kami siap membantu. Apalagi untuk memajukan dunia musik di Karimun seperti Festival Savarazie Unpluggled ini. Jadi, acara-acara positiv, dan memajukan generasi muda Kabupaten Karimun, kami dukung,” tegas Muhamad Firdaus. (ifa)