KARIMUN, kabarkarimun.com – Bangunan tempat pemujaan di pintu masuk objek wisata Air Terjun, Desa Pongkar, mendapat perhatian serius dari Barisan Keamanan Daerah (Barkad) Kabupaten Karimun. Selain merusak estetika objek wisata alam tersebut, juga tidak sesuai dengan selogan kabupaten berjuluk Bumi Berazam.
Lantaran dibangun di pintu masuk lokasi objek wisata, lanjut Indrawan, tidak sesuai lagi dengan julukan Karimun sebagai “Bumi Berazam.” Bagaimana tidak, pengunjung langsung disuguhkan pemandangan tempat pemujaan di bawah kaki Gunung Jantan itu. Apalagi sifatnya hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang.
Oleh karenanya, sambung Indrawan yang didampingi Sekjen Barkad Kabupaten Karimun, Irwansyah, pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Di antaranya, Dinas Pariwisata, Pemerintahan Desa, dan Camat. Tujuannya bagaimana kelestarian dan keasrian alam objek wisata air terjun tetap terjaga.
“Kami khawatir, jika dibiarkan akan tumbuh bangunan serupa di lokasi-lokasi wisata lainnya,” tutur Indrawan.
Hal senada disampaikan Irwansyah. Bangunan tempat para Datuk yang dipuja oleh beberapa warga, juga sering dimanfaatkamn wisatawan dari Singapura dan Malaysia. Di mana, mereka melakukan pemujaan dengan tujuan untuk meminta nomor keberuntungan.
“Kan sudah jauh melenceng. Kita yang semula ingin menikmati keindahan alam Air Terjun Pongkar, tapi malah disuguhi bangunan tempat pemujaan di pintu masuk,” sergah Irwansyah.
Barkad, lanjut Irwansyah, banyak menerima pengaduan dari warga tentang keberadaan bangunan tempat pemujaan itu. Untuk menjembatani keluhan warga tadi, Barkad siap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Harapan kami, bagaimana keasrian alam objek wisata Air Terjun Desa Pongkar tetap terjaga,” tutup Irwansyah. (ifa)